Alami Kebocoran, Operasional PT SMGP Harus Dihentikan
Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto. Foto: Dok/Man
PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) yang diduga mengalami keboncoran gas, didesak agar dihentikan saja operasionalnya, karena diduga membuat 79 warga keracunan. Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto menyerukan penyelidikan atas kasus kebocoran gas ini jadi keniscayaan. Adapun PT SMGP yang beroperasi di Mandailing Natal, Sumatera Utara itu, sudah diusulkan ke Kementerian ESDM untuk mencabut izin operasinya
"Fraksi PKS meminta agar kegiatan operasional PT SMGP segera dihentikan sambil dilakukan penyelidikan oleh pihak yang berwenang. Kali ini pemerintah harus serius, karena kejadian ini sudah kesekian kalinya. Bahkan, pada kejadian sebelumnya sudah memakan korban jiwa," ungkapnya dalam keterangan persnya yang diperoleh Parlementaria, Kamis (29/9/2022).
Komisi VII DPR RI pada April lalu sudah merekomendasikan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM RI untuk mencabut izin operasi PT SMGP mengingat ada gas hidrogen sulfida (H2S) yang beracun pada sumur gasnya. "Heran juga sampai saat ini belum ada peningkatan dari sisi keselamatan. Health and safety standard-nya sangat buruk. Ini, kan, sudah menyangkut SOP dan kebijakan keselamatan. Direksi harus bertanggung jawab ini," tandas Rofik.
Politisi Fraksi PKS ini menilai, sensitivitas pemerintah sangat rendah dalam mengevaluasi dan meningkatkan kondisi kerja. Ketika ditemukan pelanggaran prosedur operasi (SOP) harus ada sanksi tegas. Keselamatan manusia harus didahulukan. Tidak ada kompromi bila sudah menyangkut nyawa manusia. Tragedi ini, lanjutnya, jadi awan kelam bagi pengembangan energi baru dan energi terbarukan (EBET) di Indonesia.
"Ironis, kita sedang menggenjot agar EBET ini meningkat. Apalagi saat ini RUU EBET akan segera dibahas antara DPR dan pemerintah," kata Legislator Dapil Jawa Tengah VII itu. Kebocoran gas PT SMGP itu terjadi pada Selasa (27/9/2022) lalu, ekitar pukul 18.00 WIB. Akibat kejadian itu, 79 orang keracunan. Sebanyak 71 di antaranya dirawat di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina dan 8 orang lainnya menjalani rawat jalan. (mh/aha)